Saat ini saya sedang mencoba melakukan sebuah pendapat – pendapat kecil tentang sistem informasi, yang dimana, hal tersebut merupakan sebuah bidang yang sekarang ini saya tekuni di bangku kuliahku. Jadi dari sebuah pengertian informasi mencakup beberapa hal. Kata ‘sistem’ berasal dari bahasa Inggris ‘system’ yang menurut kamus : 1. A group of interacting, interrelated, or interdependent elements forming a complex whole. 2. A functionally related group of elements, especially: The human body regarded as a functional physiological unit. An organism. Sistem merupakan seperangkat unsur atau komponen yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas (KBBI,2003). Sistem juga dapat diartikan sebagai himpunan elemen-elemen yang saling berhubungan, bergantung, berinteraksi dengan suatu tujuan. Ada juga pendapat yang lain yaitu Sistem Informasi merupakan sebuah sistem yang sangat diperhatikan di negara ini, tetapi saat ini kemajuan nya cukup lamban,berbeda dengan negara - negara tetangga kita, berikut ini beberapa ulasan yang di berikan oleh Onno W. Purbo, staf jurusan teknik elektro ITB dan peneliti PAU Mikroelektronika ITB, itu menurut dari media masa yang saya baca . Sadar atau tidak, informasi merupakan komoditi strategis di abad mendatang. Globalisasi informasi memaksa Indonesia untuk memperhitungkan sistem informasi pendidikan dan pembangunannya supaya tetap kompetitif di era globalisasi. Untuk itu, alternatif strategi yang memungkinkan Indonesia secara swadaya dan swadana masyarakat membangun sistem informasi nasional-nya perlu dipikirkan sejak dini. Hal ini penting untuk lebih meningkatkan local content dan meningkatkan bargaining power Indonesia terhadap luar negeri. Memang tidak di semua lembaga baik itu pemerintah maupun perusahaan swasta, pemanfaatan sistem informasi yang terdiri dari teknologi perangkat keras, perangkat lunak, metode sistem dan sumber daya manusia, masih banyak mengalami hambatan karena lembaga atau perusahaan belum memiliki semangat transparansi dan makin merebaknya korupsi di semua lini. Jika penerapan teknologi informasi hanya sebagai tools untuk membantu pekerjaan misalnya mengetik dan menghitung, hal tersebut tidak akan menjadi masalah. Namun ketika memasuki wilayah sebuah sistem yang serba online, terintegrasi dan transparan yang tentunya terbatas untuk internal organisasi, upaya tersebut membuat banyak pihak gerah. Mengapa kegerahan itu muncul? Karena jika tanpa sistem informasi yang transparan dan terintegrasi, sebelumnya ada peluang besar untuk memanipulasi berbagai data, dari mengubah data riil sampai dapat membuat kuitansi sendiri. Juga hilangnya peluang karena dengan IT tidak ada lagi kesempatan untuk menunda pekerjaan. Sebelumnya dengan menunda pekerjaan, siapa yang mau cepat dilayani harus ada "fee" terlebih dahulu. Wujud kegerahan yang sebenarnya merupakan penolakan bisa dengan macam-macam alasan, SDM tidak siap, biaya yang mahal (padahal belum dihitung cost and benefit-nya), "organization politicking", hingga yang ekstrem ke sabotase sistem internal. Walaupun bukan sebagai faktor tunggal dalam kegagalan, kendala-kendala seperti itu tidak jarang membuat sebuah proyek sistem informasi gagal di tengah jalan dan dicap tidak pernah selesai. Para developer sistem yang tidak mengenal medan dan belantara keruwetan faktor "X" klien menjadi frustrasi dan rugi, pihak user pun rugi waktu dan biaya. Uniknya, kegagalan sistem sering mendatangkan "peluang" bagi oknum internal organisasi, karena akan ada proyek baru lagi yang bisa mendatangkan "keuntungan" baru dari negosiasi awal hingga implementasi. Jika diteliti lebih dalam, lembaga atau perusahaan yang akhirnya berhasil menerapkan sistem informasi secara terintegrasi pasti mempunyai pengalaman buruk berupa kerugian hilangnya waktu dan biaya dari berbagai kasus sebelumnya. Memang kendala penolakan sistem tidak selalu berasal dari resistensi oknum-oknum di dalam organisasi yang kehilangan "peluang", tetapi para pemimpin organisasi sangat harus siap membersihkan faktor non teknis ini sebelum bermimpi punya sistem yang terintegrasi dan transparan. Jadi menurut saya mengenai sistem informasi adalah Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen. Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan. itulah sedikit argumetasi yang saya coba lontarkan, semoga bermanfaat bagi para pembaca.. : )
Kamis, 08 Oktober 2009
Sistem Informasi
Diposting oleh
Oki Zainal Fahmi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar